Rabu, 19 November 2014

KESALAHAN BERBAHASA DALAM PENERAPAN KAIDAH EJAAN BAHASA INDONESIA YANG DISEMPURNAKAN DALAM LATAR BELAKANG SKRIPSI YANG DITULIS OLEH IMROATUL HASANAH MAHASISWA ANGKATAN TAHUN 2013, PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA.

KESALAHAN BERBAHASA DALAM PENERAPAN KAIDAH EJAAN BAHASA INDONESIA YANG DISEMPURNAKAN DALAM LATAR BELAKANG SKRIPSI YANG DITULIS OLEH IMROATUL HASANAH MAHASISWA ANGKATAN TAHUN 2013, PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA.

NAMA  : HARYANTI
NPM     : 126211060
KELAS : VA
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (1996:250) ejaan didefenisikan sebagai kaidah-kaidah cara menggambarkan bunyi-bunyi (kata, kalimat, dan sebagainya) dalam bentuk tulisan (huruf-huruf) serta penggunaan tanda baca.
A.    Kesalahan  penulisan huruf  besar atau huruf  kapital
   
·         Kesalahan penulisan huruf pertama petikan langsung
Bentuk tidak baku :
“sangat sopan, lemah lembut berbudi bahasa, penuh  rasa belas kasihan; berupaya untuk membantu meringankan beban orang lain”.
Sesuai kaidah tata bahasa yang benar adalah bahwa huruf  kapital dipakai sebagai huruf pertama petikan  langsung. Tanda petik mengapit petikan langsung yang berasal dari pembicaraan, naskah, atau bahan tertulis lain. Kedua pasang tanda petik itu ditulis sama tinggi di sebelah atas baris.
Bentuk baku :
“Sangat sopan, lemah lembut berbudi bahasa, penuh  rasa belas kasihan; berupaya untuk membantu meringankan beban orang lain”.

·            Kesalahan penulisan huruf pertama petikan langsung


Bentuk tida baku :
“bahasa adalah sistem yang membentuk budaya manusia”.
Penulisan huruf awal pada kalimat petikan di atas merupakan penulisan huruf yang salah, karena huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama petikan langsung.
Bentu baku :
“Bahasa adalah sistem yang membentuk budaya manusia”


B.     Kesalahan penulisan huruf pertama pada kata tugas di-
Bentuk tidak baku :
Pragmatik adalah cabang ilmu bahasa yang mempelajari struktur bahasa secara eksternal, yakni bagaimana satuan bahasa itu digunakan didalam komunikasi.
Penulisan kata bercetak tebal di atas yang benar menurut kaidah tata bahasa Indonesia yang benar adalah dipisahkan menjadi di dalam. Kata depan di, ke, dari ditulis terpisah dari kata yang mengikutinya, kecuali di dalam gabungan kata yang sudah di anggap sebagai satu kata seperti kepada dan daripada.
Bentuk baku :
Pragmatik adalah cabang ilmu bahasa yang mempelajari struktur bahasa secara eksternal, yakni bagaimana satuan bahasa itu digunakan di dalam komunikasi.

C.    Kesalahan penulisan tanda koma ( , )
·         Pemisahan anak kalimat dari induk kalimat yang tidak menggunakan tanda koma (yang anak kalimat mendahului induk kalimat).
     
Bentuk tidak baku :
Alasan penulis melakuan penelitian ini karena mahasiswa di lingkungan kampus Universitas Islam Riau banyak menggunakan tuturan yang tidak sopan yang mengandung paradoks pragmatiknya maka penulis tertarik mengambil penelitian ini.
Kalimat di atas merupakan kaliamat majemuk bertingkat. Posisi anak kaliamat mendahului induk kalimat. Anak kalimat yang mendahului induk kalimat, maka setelah anak kalimat harus ada tanda koma, karena jika tida diberi tanda koma, maka kalimat tersebut akan terlihat rancu, pada kalimat tersebut di bagian paradoks pragmatiknya itu membutuhkan tanda koma untuk jeda.
Bentuk baku :
Alasan penulis melakuan penelitian ini karena mahasiswa di lingkungan kampus Universitas Islam Riau banyak menggunakan tuturan yang tidak sopan yang mengandung paradoks pragmatiknya, maka penulis tertarik mengambil penelitian ini.

·         Penghilangan tanda koma di antara dua klausa dalam kalimat majemuk setara ( yang didahului oleh konjungsi tetapi, melainkan, dan sedangkan)

Bentuk tidak baku :
Penelitian yang penulis lakukan ini mengkaji tentang prinsip kesatuan tapi penulis lebih menfokuskan kepada paradoksnya.
Kalimat di atas akan terlihat rancu jika tidak dibubuhi tanda koma setelah kata kesatuan, jadi sebaiknya disela-sela kata tersebut harus diberi tanda koma, sehingga kalimat tersebut menjadi :
Bentuk baku :
Penelitian yang penulis lakukan ini mengkaji tentang prinsip kesatuan, tapi penulis lebih menfokuskan kepada paradoksnya.

D.    Kesalahan penulisan huruf pertama nama resmi badan, lembaga pemerintahan dan ketatanegaraan, serta nama dokumen resmi.
   

Bentuk tidak baku :
Alasan penulis melakuan penelitian ini karena mahasiswa di lingkungan kampus universitas islam riau banyak menggunakan tuturan yang tidak sopan.
Penulisan nama tempat atau lembaga,  menurut kaidah yang berlaku seharusnya  menggunakan  awalan  huruf kapital.
Bentuk baku :
Alasan penulis melakuan penelitian ini karena mahasiswa di lingkungan kampus Universitas Islam Riau banyak menggunakan tuturan yang tidak sopan.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar