ANALISIS KESALAHAN BERBAHASA TATARAN SEMANTIK DALAM BLOGGER KHAIDIR
(file:///D:/CAMPUS/khaidir%20bahasa%20indonesia%20%20autobiografi.htm)
NAMA
: HARYANTI
NPM : 126211060
KELAS
: VA
Kesalahan
berbahasa dalam tataran semantik ini penekanannya pada penyimpangan makana,
baik yang berkaitan dengan fonologi, morfologi, maupun sintaksis. Jadi, jika
ada sebuah bunyi, bentuk kata, ataupun kalimat yang maknanya menyimpang dari
makna yang seharusnya, maka tergolong ke dalam kesalahan berbahasa ini.
A.
Kesalahan karena pasangan
seasal
1.
Penggunaan kata sawal dan syawal
Bentuk
tidak baku :
“Pada saat saya
kelas 4 saya mengalami kesedihan, hal ini dikarenakan kakak saya telah
meninggal dunia, kakak saya meninggal pada bulan sawal, ketika
itu masih dalam suasana lebaran, pada saat itu saya sangat sedih karena kakak
yang saya sayangi telah pergi meninggalkan saya, beserta keluarga besar kami”.
Penulisan
kata sawal yang benar menurut KBBI :1233 adalah syawal. Syawal
berarti bulan ke-10 tahun Hijriah (29 hari) (KBBI:1368). Kemiripan itu
hanya sebatas bentuk, namun kemiripan itu bisa saja berbeda makna, jadi
sebaiknya kata Syawal ditulis dengan aturan penulisan yang benar, agar tidak
menimbulkan perbedaan makna.
Bentuk
baku :
“Pada saat saya
kelas 4 saya mengalami kesedihan, hal ini dikarenakan kakak saya telah
meninggal dunia, kakak saya meninggal pada bulan syawal, ketika
itu masih dalam suasana lebaran, pada saat itu saya sangat sedih karena kakak
yang saya sayangi telah pergi meninggalkan saya, beserta keluarga besar kami”.
B.
Kesalahan karena pilihan
kata yang tidak tepat
1.
Pilihan kata terlhirlah
Bentuk tidak baku :
“Dan saat yang dinantikan pun telah tiba, terlahirlah
seorang anak kecil yang imoet kedunia ini”.
Kesalahan
pilihan pada kalimat di atas terletak pada kata “Terlahir”, seharusnya penulis
menggunakan kata “Lahir” saja, penggunaan kata terlahir membuat kalimat
tersebut menjadi rancu, kemudian penulisan kata “Imoet” yang benar menurut
kamus besar bahasa Indonesia adalah “Imut” . Imut berarti manis, mungil dan
menggemaskan (KBBI:530).
Bentuk
baku :
“Dan saat yang dinantikan pun telah tiba, lahirlah seorang
anak kecil yang imoet kedunia ini”.
2.
Penggunaan kata hari
Bentuk tidak baku :
“Nama saya Khaidir saya lahir pada tanggal,Tebun, 08 Agustus 1993
pada hari Rabu malam hari”.
Kesalahan
pada kalimat diatas terletak pada “Hari”. Penggunaan kata “Hari” pada kalimat
diatas terlalu mubazir untuk digunakan, alangkah baiknya jika kata “Hari” pada
akhir kalimat itu dihilangkan sehingga menjadi :
Bentuk baku :
“Nama saya Khaidir saya lahir pada tanggal,Tebun, 08 Agustus 1993
pada hari Rabu malam”.
3.
Penggunaan kata adik beradik
Bentuk tidak baku :
“Dikeluarga yang kecil ini hanya saya lah laki-laki sendiri dalam adik
beradik kami”.
Kesalahan pada
kalimat diatas terletak pada kata “Adik beradik kami”. Pilihan kata yang benar
pada kalimat diatas seharusnya diganti dengan “Kakak beradik”. Kemudian kata
“Kami” pada kalimat diatas sebaiknya dihilangkan saja, sehingga menjadi :
Bentuk
baku :
“Dikeluarga yang kecil ini hanya saya lah laki-laki sendiri dalam kakak
beradik”.
C.
Penggunaan kata memotivasikan
Bentuk
tidak baku :
“Bagi saya
kakak ada lah sosok yang sangat baik, karena kakak sering memotivasikan
saya untuk raji dalam belajar”.
Kata
motivasikan pada kalimat di atas sebaiknya diganti dengan memotivasi.
Penambahan sufiks-kan yang tidak tepat pada kata motivasi, membuat kalimat
tersebut menjadi rancu, jadi sufiks kan- pada kata tersebut sebaiknya
dihilangkan sehingga menjadi :
Bentuk baku :
“Bagi
saya kakak ada lah sosok yang sangat baik, karena kakak sering memotivasi
saya untuk raji dalam belajar”.
D.
Penggunaan kata “berputar-putar”
Bentuk
tidak baku :
“Dikelas ini lah terjadi hal
yang sangat memalukan bagi saya, hal yang dimaksud adalah ketika saya mau
disuntik oleh petugas Puskesmas saya ketakutan sehingga lari berputar-putar
disekolah dan akhirnya tertangkap, dan akhirnya sayapun disuntik, biasa saya
orangnya takut dengan jarum suntik”
Penggunaan
kata “Berputar-putar” harus dilakukan dengan tepat. Kata berputar-putar
sebaiknya diganti dengan kata “Mengelilingi” sehingga menjadi :
Bentuk baku :
“Dikelas ini lah terjadi hal yang sangat memalukan bagi saya, hal
yang dimaksud adalah ketika saya mau disuntik oleh petugas Puskesmas saya
ketakutan sehingga lari mengelilingi sekolah dan akhirnya tertangkap,
dan akhirnya sayapun disuntik, biasa saya orangnya takut dengan jarum suntik”
E.
Penggunaan kata “Pada dan dengan”
Bentuk
tidak baku :
“Naik kekelas 3
SD saya menjadi sangat dekat pada guru yang ada disekolah saya”.
Penggunaan
kata “Pada” harus dilakukan dengan tepat. Kata pada dipakai untuk
menunjukkan keterangan waktu. Dalam (KBBI : 994) pada berarti kata depan yang dipakai
untuk menunjukkan posisi di atas atau di dalam hubungan dengan, searti dengan
di (dipakai di depan kata benda, kata ganti orang, keterangan waktu) .
Sedangkan dengan dalam (KBBI : 312) berarti bersama-sama: ia pergi –anak istrinya;,
penggunaan kata “Dengan” dalam kalimat di atas lebih cocok, daripada penggunaan
kata “Pada”.
Bentuk
baku :
“Naik kekelas 3
SD saya menjadi sangat dekat dengan guru yang ada disekolah saya”.
F.
Penggunaan kata “Pukul dan jam”
Bentuk
tidak baku :
“Saya pergi sekolah SD Pukul 06:30-12:00 kemudian jam 13:00-17:00
saya sekolah MDA”.
Penggunaan
kata pukul dan jam harus dilakukan dengan tepat. Kata pukul menunjukkan waktu,
sedangkan kata jam menunjukkan jangka waktu. Kata jam pada kalimat di atas
tidak tepat, karena untuk menyatakan waktu digunakan kata pukul.
Bentuk
baku :
“Saya pergi sekolah SD Pukul 06:30-12:00 kemudian pukul
13:00-17:00 saya sekolah MDA”.
G.
Penggunaan kata selesai dan setelah
Bentuk
tidak baku :
“Di sekolah ini
juga kami sering mengadakan senam pada hari sabtunya kemudian kami sering
bergotong royong pada pagi sabtung selesai melakukan senam pagi”.
Kata
selesai dan setelah harus dipakai secara tepat. Sekilas tidak terasa perbedaan
penggunaan kata selesai dan setelah. Kata selesai bermakna sudah jadi
(tentang sesuatu yang dibuat); habis dikerjakan (KBBI:1252). Sedangkan kata
setelah bermakna sesudah (KBBI : 1346). Kata yang tepat untuk kalimat di
atas adalah setelah.
Bentuk
baku :
“Di sekolah ini
juga, kami sering mengadakan senam pada hari sabtu, kemudian kami sering
bergotong royong pada pagi sabtu setelah melakukan senam pagi”.
H.
Pemilihan kata terdapat
Bentuk
tidak baku :
“Meskipun kami terdapat
berbagai jenis suku tetapi kami tetap rukun dan damai didalam kelas sehingga
kami selalu bermain bersama-sama didalam kelas”.
Kata
terdapat pada kalimat di atas terasa rancu, apabila digunakan sebagai kata
pelengkap pada kalimat di atas. Terdapat bermakna diperoleh, didapati,
ditemukan; (KBBI:294). Sebaiknya kata di atas di ubah menjadi terdiri dari,
sehingga kalimat tersebut menjadi :
Bentuk
baku :
“Meskipun kami terdiri dari
berbagai jenis suku tetapi kami tetap rukun dan damai di dalam kelas sehingga
kami tetap bermain bersama-sama di dalam kelas”.
i.
Penggunaan kata Cuma
“Cuma
teman-teman Paskibra saja yang tidak menyalahkan saya, meskipun demikian saya
tetap tidak marah ketika seseorang menyalalahkan saya”.
Pilihan
kata “Cuma” tidak cocok untuk kalimat di atas. Ketidakcocokan disini maksudnya
adalah karena kata tersebut biasa digunakan pada sesuatu yang tidak formal,
sementara penulisan dalam autobiografi hendaknya menggunakan bahasa yang
formal, jadi sebaiknya kata tersebut diganti dengan kata “Hanya”, sehingga
kalimat tersebut menjadi :
Bentuk
baku :
“Hanya
teman-teman Paskibra saja yang tidak menyalahkan saya, meskipun demikian saya
tetap tidak marah ketika seseorang menyalalahkan saya”.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar