Rabu, 19 November 2014

ANALISIS KESALAHAN BERBAHASA TATARAN SEMANTIK DALAM BLOGGER KHAIDIR

ANALISIS KESALAHAN BERBAHASA TATARAN SEMANTIK DALAM BLOGGER KHAIDIR (file:///D:/CAMPUS/khaidir%20bahasa%20indonesia%20%20autobiografi.htm)
NAMA  : HARYANTI
NPM       : 126211060
KELAS  : VA
Kesalahan berbahasa dalam tataran semantik ini penekanannya pada penyimpangan makana, baik yang berkaitan dengan fonologi, morfologi, maupun sintaksis. Jadi, jika ada sebuah bunyi, bentuk kata, ataupun kalimat yang maknanya menyimpang dari makna yang seharusnya, maka tergolong ke dalam kesalahan berbahasa ini.
A.    Kesalahan  karena pasangan seasal
1.      Penggunaan kata sawal dan syawal
Bentuk tidak baku :
“Pada saat saya kelas 4 saya mengalami kesedihan, hal ini dikarenakan kakak saya telah meninggal dunia, kakak saya meninggal pada bulan sawal, ketika itu masih dalam suasana lebaran, pada saat itu saya sangat sedih karena kakak yang saya sayangi telah pergi meninggalkan saya, beserta keluarga besar kami”.
Penulisan kata sawal yang benar menurut KBBI :1233 adalah syawal. Syawal berarti bulan ke-10 tahun Hijriah (29 hari) (KBBI:1368). Kemiripan itu hanya sebatas bentuk, namun kemiripan itu bisa saja berbeda makna, jadi sebaiknya kata Syawal ditulis dengan aturan penulisan yang benar, agar tidak menimbulkan perbedaan makna.
Bentuk baku :
“Pada saat saya kelas 4 saya mengalami kesedihan, hal ini dikarenakan kakak saya telah meninggal dunia, kakak saya meninggal pada bulan syawal, ketika itu masih dalam suasana lebaran, pada saat itu saya sangat sedih karena kakak yang saya sayangi telah pergi meninggalkan saya, beserta keluarga besar kami”.
B.     Kesalahan  karena pilihan kata yang tidak tepat
1.      Pilihan kata terlhirlah
Bentuk tidak baku :
“Dan saat yang dinantikan pun telah tiba, terlahirlah seorang anak kecil yang imoet kedunia ini”.
Kesalahan pilihan pada kalimat di atas terletak pada kata “Terlahir”, seharusnya penulis menggunakan kata “Lahir” saja, penggunaan kata terlahir membuat kalimat tersebut menjadi rancu, kemudian penulisan kata “Imoet” yang benar menurut kamus besar bahasa Indonesia adalah “Imut” . Imut berarti manis, mungil dan menggemaskan (KBBI:530).
Bentuk baku :
“Dan saat yang dinantikan pun telah tiba, lahirlah seorang anak kecil yang imoet kedunia ini”.

2.      Penggunaan kata hari
Bentuk tidak baku :
“Nama saya Khaidir saya lahir pada tanggal,Tebun, 08 Agustus 1993 pada hari Rabu malam hari”.
Kesalahan pada kalimat diatas terletak pada “Hari”. Penggunaan kata “Hari” pada kalimat diatas terlalu mubazir untuk digunakan, alangkah baiknya jika kata “Hari” pada akhir kalimat itu dihilangkan sehingga menjadi :
Bentuk baku :
“Nama saya Khaidir saya lahir pada tanggal,Tebun, 08 Agustus 1993 pada hari Rabu malam”.

3.      Penggunaan kata adik beradik
Bentuk tidak baku :
“Dikeluarga yang kecil ini hanya saya lah laki-laki sendiri dalam adik beradik kami”.
Kesalahan pada kalimat diatas terletak pada kata “Adik beradik kami”. Pilihan kata yang benar pada kalimat diatas seharusnya diganti dengan “Kakak beradik”. Kemudian kata “Kami” pada kalimat diatas sebaiknya dihilangkan saja, sehingga menjadi :


Bentuk baku :
“Dikeluarga yang kecil ini hanya saya lah laki-laki sendiri dalam kakak beradik”.
C.    Penggunaan kata memotivasikan
Bentuk tidak baku :
“Bagi saya kakak ada lah sosok yang sangat baik, karena kakak sering memotivasikan saya untuk raji dalam belajar”.
Kata motivasikan pada kalimat di atas sebaiknya diganti dengan memotivasi. Penambahan sufiks-kan yang tidak tepat pada kata motivasi, membuat kalimat tersebut menjadi rancu, jadi sufiks kan- pada kata tersebut sebaiknya dihilangkan sehingga menjadi :
Bentuk baku :
“Bagi saya kakak ada lah sosok yang sangat baik, karena kakak sering memotivasi saya untuk raji dalam belajar”.

D.    Penggunaan kata “berputar-putar”
Bentuk tidak baku :
 “Dikelas ini lah terjadi hal yang sangat memalukan bagi saya, hal yang dimaksud adalah ketika saya mau disuntik oleh petugas Puskesmas saya ketakutan sehingga lari berputar-putar disekolah dan akhirnya tertangkap, dan akhirnya sayapun disuntik, biasa saya orangnya takut dengan jarum suntik”
Penggunaan kata “Berputar-putar” harus dilakukan dengan tepat. Kata berputar-putar sebaiknya diganti dengan kata “Mengelilingi” sehingga menjadi :
Bentuk baku :
“Dikelas ini lah terjadi hal yang sangat memalukan bagi saya, hal yang dimaksud adalah ketika saya mau disuntik oleh petugas Puskesmas saya ketakutan sehingga lari mengelilingi sekolah dan akhirnya tertangkap, dan akhirnya sayapun disuntik, biasa saya orangnya takut dengan jarum suntik”

E.     Penggunaan kata “Pada dan dengan”
Bentuk tidak baku :
“Naik kekelas 3 SD saya menjadi sangat dekat pada guru yang ada disekolah saya”.
Penggunaan kata “Pada” harus dilakukan dengan tepat. Kata pada dipakai untuk menunjukkan keterangan waktu. Dalam (KBBI : 994)  pada berarti kata depan yang dipakai untuk menunjukkan posisi di atas atau di dalam hubungan dengan, searti dengan di (dipakai di depan kata benda, kata ganti orang, keterangan waktu) . Sedangkan dengan dalam (KBBI : 312) berarti  bersama-sama: ia pergi –anak istrinya;, penggunaan kata “Dengan” dalam kalimat di atas lebih cocok, daripada penggunaan kata “Pada”.
Bentuk baku :
“Naik kekelas 3 SD saya menjadi sangat dekat dengan guru yang ada disekolah saya”.

F.     Penggunaan kata “Pukul dan jam”
Bentuk tidak baku :
Saya pergi sekolah SD Pukul 06:30-12:00 kemudian jam 13:00-17:00 saya sekolah MDA”.
Penggunaan kata pukul dan jam harus dilakukan dengan tepat. Kata pukul menunjukkan waktu, sedangkan kata jam menunjukkan jangka waktu. Kata jam pada kalimat di atas tidak tepat, karena untuk menyatakan waktu digunakan kata pukul.
Bentuk baku :
Saya pergi sekolah SD Pukul 06:30-12:00 kemudian pukul 13:00-17:00 saya sekolah MDA”.

G.    Penggunaan kata selesai dan setelah
Bentuk tidak baku :
“Di sekolah ini juga kami sering mengadakan senam pada hari sabtunya kemudian kami sering bergotong royong pada pagi sabtung selesai melakukan senam pagi”.
Kata selesai dan setelah harus dipakai secara tepat. Sekilas tidak terasa perbedaan penggunaan kata selesai dan setelah. Kata selesai bermakna sudah jadi (tentang sesuatu yang dibuat); habis dikerjakan (KBBI:1252). Sedangkan kata setelah bermakna sesudah (KBBI : 1346). Kata yang tepat untuk kalimat di atas adalah setelah.
Bentuk baku :
“Di sekolah ini juga, kami sering mengadakan senam pada hari sabtu, kemudian kami sering bergotong royong pada pagi sabtu setelah melakukan senam pagi”.

H.    Pemilihan kata terdapat
Bentuk tidak baku :
Meskipun kami terdapat berbagai jenis suku tetapi kami tetap rukun dan damai didalam kelas sehingga kami selalu bermain bersama-sama didalam kelas”.
Kata terdapat pada kalimat di atas terasa rancu, apabila digunakan sebagai kata pelengkap pada kalimat di atas. Terdapat bermakna diperoleh, didapati, ditemukan; (KBBI:294). Sebaiknya kata di atas di ubah menjadi terdiri dari, sehingga kalimat tersebut menjadi :


Bentuk baku :
Meskipun kami terdiri dari berbagai jenis suku tetapi kami tetap rukun dan damai di dalam kelas sehingga kami tetap bermain bersama-sama di dalam kelas”.
i.                    Penggunaan kata Cuma
Cuma teman-teman Paskibra saja yang tidak menyalahkan saya, meskipun demikian saya tetap tidak marah ketika seseorang menyalalahkan saya”.
Pilihan kata “Cuma” tidak cocok untuk kalimat di atas. Ketidakcocokan disini maksudnya adalah karena kata tersebut biasa digunakan pada sesuatu yang tidak formal, sementara penulisan dalam autobiografi hendaknya menggunakan bahasa yang formal, jadi sebaiknya kata tersebut diganti dengan kata “Hanya”, sehingga kalimat tersebut menjadi :
Bentuk baku :
Hanya teman-teman Paskibra saja yang tidak menyalahkan saya, meskipun demikian saya tetap tidak marah ketika seseorang menyalalahkan saya”.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar