ANALISIS KESALAHAN BERBAHASA TATARAN MORFOLOGI DALAM BUKU ANEKA
YESS EDISI 16 (28 JULI – 10 AGUSTUS 2013)
NAMA
: HARYANTI
NPM : 126211060
KELAS
: VA
Baik
ragam tulis maupun ragam lisan dapat terjadi kesalahan berbahasa dalam
pembentukan kata atau tataran morfologi. Kesalahan berbahasa dalam tataran
morfologi disebabkan oleh berbagai hal. Klasifikasi kesalahan berbahasa dalam
tataran morfologi antara lain :
A.
Penghilangan afiks
1.
Penghilangan prefiks meng-
·
Gali
(halaman 132)
Bentuk
baku dari kata gali adalah menggali. Dalam hal ini
terjadi kesalahan pada penghilangan prefiks meng- pada kata gali.
Dalam kamus besar bahasa Indonesia menggali berarti 1. Membuat
lubang ditanah dsb 2. Mengambil (mengeluarkan) sesuatu dari dalam tanah dengan
membuat lubang (2008:408). Kata gali sudah merupakan bentuk
baku, tapi kebakuan tersebut tidak cocok digunakan pada penulisan majalah,
karena majalah termasuk media yang dapat menjadi wahana pendidik dalam
berbahasa bagi masyarakat, oleh sebab itu bahasa yang digunakan sebaiknya
bahasa yang sesuai dengan kaidah penulisan bahasa Indonesia.
2.
Penghilangan prefiks ber-
·
Beda
( halaman 144 )
Beda
merupakan kata tidak baku, sedangkan bentuk baku dari kata beda
adalah berbeda. Ketidakbakuan disini bukan karena kata tersebut
tidak ada dalam bahasa Indonesia, namun ketidakbakuannya disebabkan penempatan
kata yang tidak tepat pada tempatnya. Beda merupakan bentuk
kesalahan pada penghilangan prefiks ber-. Kata berbeda
dalam kamus besar bahasa Indonesia artinya adalah bedanya; berlainan: mereka
mempunyai potongan rambut yang~, seorang panjang dan seorang lagi pendek
(2008:155).
·
Kilau
(halaman 144)
Bentuk
baku dari kata kilau adalah berkilau. Dalam hal ini
ada kesalahan yang terdapat pada kata kilau yakni penghilangan
prefiks ber-. Berkilau dalam kamus besar bahasa
Indonesia memiliki arti gemerlap; berkilap (2008:698).
B.
Penyingkatan morf me-, mem-, men-, meng-, meny-, dan
menge-
1.
Penyingkatan morf me-
·
Ngalamin
(halaman 104)
Bentuk
baku dari kata ngalamin adalah mengalami. Dalam hal
ini bentuk kesalahnnya terdapat pada kata ngalamin yakni
penyingkatan morf me- dan penambahan sufiks in-
yang tidak tepat karena pengaruh dari bahasa gaul. Kata mengalami
berasal dari kata dasar alam. Dalam kamus besar bahasa Indonesia
mengalami berarti merasai (menjalani, menanggung) suatu peristiwa (2008 :
34).
·
Ngertiin
(halaman 110)
Bentuk baku
dari kata ngertiin adalah mengerti. Dalam hal ini
terjadi kesalahan pada kata ngertiin yakni penyingkatan morf me-
dan penambahan sufiks in- yang tidak tepat. Kata mengerti
berasal dari kata dasar erti. Dalam kamus besar bahasa
Indonesia mengerti memiliki arti (telah dapat) menangkap
(memahami, tahu) apa yang dimaksud oleh sesuatu; paham (2008:381).
·
Lengkapi
(halaman 108)
Bentuk baku dari kata lengkapi adalah melengkapi.
Dalam hal ini terjadi kesalahan pada kata ngertiin yakni
penyingkatan morf me-. Kata melengkapi
berasal dari kata dasar lengkap. Dalam kamus besar bahasa
Indonesia melengapi memiliki arti menambah sesuatu yang kurang
supaya menjadi lengkap (2008:814).
2.
Penyingkatan morf mem-
·
Ngebantuin
(halaman 109)
Bentuk
baku dari kata ngebantuin adalah membantu. Dalam
hal ini bentuk kesalahnnya terdapat pada kata ngebantuin yakni
penyingkatan morf me- dan penambahan sufiks in-
yang tidak tepat. Kata ngebantuin berasal dari kata dasar bantu.
Dalam kamus besar bahasa Indonesia membantu memiliki arti memberi sokongan
(tenaga dsb) supaya kuat (kukuh, berhasil baik,dsb); menolong (2008:137).
·
Ngebaca
(halaman 104)
Bentuk
baku dari kata ngebaca adalah membaca. Dalam hal
ini terjadi kesalahan pada penyingkatan morf me- pada kata ngebaca.
Ngebaca berasal dari kata dasar baca. Dalam kamus
besar bahasa Indonesia membaca memiliki arti 1.
Melihat serta memahami isi dari apa yang tertulis (dengan melisankan atau hanya
dalam hati) 2. Mengeja atau melafalkan apa yang tertulis; 3. Mengucapkan
:~doa,~mantra; 4. Mengetahui;meramalkan; 5. Memperhitungkan; memahami (2008 :
109).
·
Ngebawanya
(halaman 132)
Bentuk
baku dari kata ngebales adalah membalas. Dalam hal
ini terjadi kesalahan pada penyingkatan morf mem- pada kata ngebales
dan perubahan fonem /a/. Ngebales berasal dari kata dasar balas.
Dalam kamus besar bahasa Indonesia membalas memiliki arti menjawab (surat
dsb); mengimbangi (kebaikan orang dsb); memberikan (membayar) sesuatu sebagai
imbangan jasa (perbuatan dsb) yang sudah diterima (2008:125)
3.
Penyingkatan morf men-
·
Jelang
(halaman 109)
Bentuk
baku dari kata jelang adalah menjelang. Dalam hal
ini terjadi kesalahan pada penyingkatan morf men- pada kata jelang.
Dalam kamus besar bahasa Indonesia menjelang memiliki arti 1.
Mengunjungi; menengok; menjenguk; menghadap: 2. Dialamatkan kepada; ditujukan
kepada (pada alamat surat): 3. Menghadap; menyongsong: 4. Hampir 5. Melihat;
memandangi (2008 :574).
·
Ngedukung
(halaman 108)
Bentuk
baku dari kata ngedukung adalah mendukung. Dalam
hal ini terjadi kesalahan pada penyingkatan morf men- pada kata ngedukung.
Dalam kamus besar bahasa Indonesia mendukung memiliki arti 1.
Membawa sesuatu atau seseorang di atas punggung; menggendong: 2. Menyokong;
membantu; menunjang (2008 : 346).
·
Ngejalanin
(halaman 102)
Bentuk
baku dari kata ngejalanin adalah menjalankan. Dalam
hal ini terjadi kesalahan pada penyingkatan morf men- dan
pembubuhan sufiks in- yang tidak tepat, pada kata ngejalanin
seharusnya mendapat imbuhan sufiks kan- bukan in-,
sehingga kata tersebut menjadi menjalankan. Ngejalanin
berasal dari kata dasar jalan. Dalam kamus besar bahasa Indonesia
menjalankan berarti 1. Melakukan (tugas, kewajiban, pekerjaan): 2. Membuat
(mengerakkan dsb) supaya berjalan 3. Mengemudikan ; mengendarai (tentang
kendaraan); 4. Memutarkan (tentang uang supaya untung); membungakan 5.
Mengamalkan; mematuhi atau mempraktikkan (tentang ajaran, nasihat dsb) 6.
Mengerjakan; memecahkan atau mencari (tentang hitungan) (2008:559).
4.
Penyingkatan morf meng-
·
Ngadepin
(halaman 109)
Bentuk baku yang tepat pada kata ngadepin
adalah menghadapi. Dalam hal ini terjadi kesalahan pada
penyingkatan morf meng-. Menghadapi berasal dari
kata dasar hadap. Menghadapi dalam kamus besar bahasa Indonesia
memiliki arti duduk dsb berhadapan dengan 2. Bertemu muka 3. Menjumpai;
mengalami.
·
Ngeluarin
(halaman 130)
Bentuk
baku dari kata ngeluarin adalah mengeluarkan. Dalam
hal ini terjadi kesalahan pada penyingkatan morf meng- dan
penambahan sufiks in- yang tidak tepat pada kata ngeluarin
seharusnya sufiks tersebut diganti dengan sufiks kan-, sehingga
menjadi mengeluarkan. Mengeluarkan berasal dari
kata dasar keluar. Dalam kamus besar bahasa Indonesia
mengeluarkan berarti 1. Membawa (menyebabkan dsb) keluar; memindahkan
sesuatu dari sebelah dalam ke sebelah luar: 2 melahirkan perasaan (pendapat
dsb): 3. Memberikan perintah (surat keputusan dsb) 4. Membelanjakan: 5.
Menerbitkan (buku dsb) 6. Mengadakan atau menyediakan (uang dsb) 9.
Menghasilkan (barang, bahan,dsb) (2008:659).
·
Ngucapin
(halaman 130)
Bentuk
baku dar kata ngucapin adalah mengucapkan. Dalam
hal ini terjadi kesalahan pada penyingkatan morf meng- dan
penambahan sufiks in- yang tidak tepat pada kata ngucapin,
seharusnya sufiks tersebut diganti dengan sufiks kan-, sehingga
menjadi mengucapkan. Ngucapin berasal dari kata
dasar ucap. Dalam kamus besar bahasa Indonesia mengucapkan
berarti 1. Mengeluarkan ucapan (kata): 2. Melisankan; melafalka: 3.
Mengatakan: 4. Menyatakan (2008:1515).
5.
Penyingkatan meny-
·
Nyiapin
(halaman 109)
Bentuk
baku dari kata nyiapin adalah menyiapkan. Dalam hal
ini terjadi kesalahan pada penyingkatan morf meny- dan penambahan
sufiks in- yang tidak tepat, seharusnya sufiks in-
diganti dengan sufiks kan-, sehingga menjadi menyiapkan.
Nyiapin berasal dari kata dasar siap. Dalam kamus besar bahasa
Indonesia menyiapkan berarti 1.
Menyediakan 2. Mengatur (membereskan) segala sesuatu 3. Menyelesaikan;
mengerjakan hingga selesai 4. Mengadakan sesuatu untuk; membentuk (mengurus
dsb) 5. Mengusahakan supaya bersiap; memberiperintah supaya bersiap sedia
(2008:1299).
C.
Penggunaan afiks yang tidak tepat
1.
Penggunaan prefiks ke-
·
Kebayang
(halaman 126)
Bentuk baku dari kata kebayang adalah terbayang.
Dalam hal ini terjadi kesalahan pada penggunaan prefiks ke- yang
tidak tepat. Pada umumnya dikarenakan dipengaruhi oleh bahasa daerah. Bentukan
yang baku dalam bahasa Indonesia adalah menggunakan prefiks ter-,
sehingga menjadi terbayang. Terbayang berasal dari kata dasar bayang.
Terbayang dalam kamus besar bahasa Indonesia artinya adalah 1. Seakan-akan
tampak 2. Tampak bayang-bayangannya 3.
Sudah ada tanda-tandanya(akan berhasil dsb) 4. Dapat dilihat; tampak (2008:152).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar